Kode Mata Kuliah | GL5033 / 2 SKS |
---|
Penyelenggara | 220 - Teknik Geologi / FITB |
---|
Kategori | Kuliah |
---|
| Bahasa Indonesia | English |
---|
Nama Mata Kuliah | Kimia Mineral | Mineral Chemistry |
---|
Bahan Kajian | - Dasar-dasar kimia pada pembentukan mineral:
Struktur kimia, sistem penomoran struktur, Stereokimia, Diagram fasa, Substitusi ion - Klasifikasi batuan beku, Norm - Mineral pembentuk batuan dan sifat kimianya - Perubahan sifat kimia batuan akibat metamorfisme, alterasi, metasomatisme dan pelapukan (mass transfer)
- Proses-proses Mineralisasi:
Proses Kristalisasi, fraksinasi, pencampuran magma - Proses mineralisasi hidrotermal - Proses pelapukan
- Partisi Unsur dalam Mineral Utama (Olivin dan Piroksen):
Kimia mineral - Struktur Molekul, Substitusi, dan Partisi. - Implikasi pada Klasifikasi dan Petrogenesis
- Partisi Unsur dalam Mineral Utama (Hornblenda dan Biotit):
Kimia mineral - Struktur Molekul, Substitusi, dan Partisi. - Implikasi pada Klasifikasi dan Petrogenesis
- Partisi Unsur dalam Mineral Utama (Mineral Opak): Kimia mineral - Struktur Molekul, Substitusi, dan Partisi. - Implikasi pada Klasifikasi dan Petrogenesis
- Perubahan sifat kimia mineral dan Implikasinya:
Perubahan sifat kimia mineral (utama) akibat metamorfisme, alterasi, metasomatisme dan pelapukan - Petrogenesis : Latihan pengolahan
- Keberadaan, karakteristik, dan pola penyebaran Mineral dalam Sistem Alterasi
- Keberadaan, karakteristik, dan pola penyebaran Mineral dalam Sistem Pelapukan
- Latihan Interpretasi Data dari lingkungan geokimia yang berbeda-beda
| - Chemical fundamentals of mineral formation:
Chemical structure, structure numbering system, Stereochemistry, Phase diagram, Ion substitution - Classification of igneous rocks, Norm - Rock-forming minerals and their chemical properties - Changes in the chemical properties of rocks due to metamorphism, alteration, metasomatism and weathering (mass transfer)
- Mineralization Processes:
Crystallization, fractionation, magma mixing process - Hydrothermal mineralization process - Weathering process
- Elemental Partitioning in Major Minerals (Olivine and Pyroxene):
Mineral chemistry - Molecular Structure, Substitution, and Partitioning. - Implications on Classification and Petrogenesis
- Elemental Partitioning in Major Minerals (Hornblenda and Biotite):
Mineral chemistry - Molecular Structure, Substitution, and Partitioning. - Implications on Classification and Petrogenesis
- Partitioning of Elements in Major Minerals (Opaque Minerals): Mineral Chemistry - Molecular Structure, Substitution, and Partitioning. - Implications on Classification and Petrogenesis
- Changes in mineral chemical properties and their implications:
Changes in the chemical properties of (major) minerals due to metamorphism, alteration, metasomatism and weathering - Petrogenesis: Processing exercise d
- Presence, characteristics, and distribution patterns of Minerals in Alteration Systems
- Presence, characteristics, and distribution patterns of Minerals in Weathering Systems
- Data Interpretation Exercise from different geochemical environments
|
---|
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) | - Mampu memahami dan menjelaskan karakteristik kimia mineral primer dalam keadaan setimbang serta mineral sekunder yang terbentuk akibat proses metasomatisme, alterasi, metamorfisme, dan pelapukan.
- Mampu menganalisis data hasil analisis kimia mineralogi microprobe untuk mengetahui kondisi pembentukan dan kestabilan mineral.
- Mampu memanfaatkan hasil analisis kimia mineral untuk rekonstruksi lingkungan geokimia pembentukan mineral.
- Mampu memahami kondisi kimiawi reservoir panas (dan panasbumi) yang ada di kedalaman dan prospeksi sumberdaya mineral
| - Able to understand and explain the chemical characteristics of primary minerals in an equilibrium state and secondary minerals formed due to the processes of metasomatism, alteration, metamorphism, and weathering.
- Able to analyze data from microprobe mineralogy chemical analysis to determine the conditions of mineral formation and stability.
- Able to utilize the results of mineral chemical analysis to reconstruct the geochemical environment of mineral formation.
- Able to understand the chemical conditions of thermal (and geothermal) reservoirs at depth and prospecting for mineral resources.
|
---|
Metode Pembelajaran | KBL (Knowledge Based Learning): Mahasiswa diberi bahan kajian yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya, melalui kegiatan seperti ceramah, menonton video. Tepat untuk kuliah yang CPMK-nya mementingkan kognitif.
PBL (Problem Based Learning): Mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah, dan mencari solusinya dengan mengaplikasikan BK. Tepat untuk kuliah yang CPL-nya mengandung pemecahan masalah (problem solving).
CBL (Case Based Learning): Mahasiswa dihadapkan pada kondisi nyata di Masyarakat / dunia, dan menanggapinya dengan memilih solusi terbaik menggunakan BK. Perlu digunakan untuk kuliah yang CPL-nya mementingkan pengambilan keputusan secara subyektif (etika, profesinalisme, dll.). | KBL (Knowledge Based Learning): Students are given study materials that are expected to improve their knowledge, through activities such as lectures, watching videos. Suitable for lectures whose course learning objective emphasizes cognitive.
PBL (Problem Based Learning): Students are faced with a problem, and find a solution by applying study materials. Suitable for lectures whose learning outcomes contains problem solving.
CBL (Case Based Learning): Students are faced with real conditions in society / the world, and respond to them by choosing the best solution using study materials. Needs to be used for lectures whose learning outcomes emphasizes subjective decision making (ethics, professionalism, etc.). |
---|
Modalitas Pembelajaran | Luring: Pengajar dan mahasiswa bertemu langsung di suatu Lokasi, misalnya kelas, laboratorium, maupun lapangan.
Daring: Pengajar dan mahasiswa bertemu di dunia maya melalui berbagai media seperti video conference, chat.
Sinkron: Pengajar dan Mahasiswa bertemu pada saat yang sama dan dapat saling berinteraksi secara langsung.
Asinkron: Pengajar memberikan pengajarannya dalam bentuk tulisan/gambar, audio, maupun video agar dapat diikuti mahasiswa kapan saja, dan interaksi dilakukan melalui tanya jawab tak langsung. | Offline: Teachers and students meet directly at a location, such as a classroom, laboratory, or field.
Online: Teachers and students meet in cyberspace through various media such as video conferences, chats.
Synchronous: Teachers and students meet at the same time and can interact with each other directly.
Asynchronous: Teachers provide their teaching in the form of writing/pictures, audio, or video so that students can follow them at any time, and interaction is carried out through indirect questions and answers. |
---|
Jenis Nilai | ABCDE |
---|
Metode Penilaian | Laporan: Mahasiswa mengerjakan tugas dan membuat laporan
Uraian: Soal memberi pertanyaan dengan jawaban terbuka, dijawab dengan mengisi.
Pilihan: Soal memberi pertanyaan dengan jawaban terbatas yang dipilih mahasiswa | Report: Students work on assignments and make reports
Description: The questions give questions with open answers, answered by filling in the blanks.
Multiple Choice: Questions provide questions with limited answers that students can choose from. |
---|
Catatan Tambahan | | |
---|