Kode Mata Kuliah | GL5042 / 2 SKS |
---|
Penyelenggara | 220 - Teknik Geologi / FITB |
---|
Kategori | Kuliah |
---|
| Bahasa Indonesia | English |
---|
Nama Mata Kuliah | Petrologi Batuan Magmatis | Petrology of Magmatic Rocks |
---|
Bahan Kajian | - Karakteristik Mantel dan Kerak
- Kimiawi batuan
- SDA :
- Unsur Tanah Langka (REE)
- Isotop kimia
- Interaksi kerak- mantel bumi berdasarkan data isotop
- Kelompok batuan ofiolit
- Kelompok batuan granitoid
- Kelompok batuan ultrapotasik - Kelompok batuan anortosit
- Busur Kepulauan:
Deret toleit dan kalk alkali - Deret C A Potasik dan shoshonitik
- Lingkungan Tektonik lain:
- Dalam Lempeng Samudra
- Dalam Lempeng Benua
- Tepian Benua Aktif dan Pasif
- Studi Kasus (magmatisme di Indonesia)
| - Characteristics of Mantle and Crust
- Rock chemistry
- Natural Resources:
- Rare Earth Element (REE)
- Chemical isotopes
- Earth's crust-mantle interaction based on isotope data
- Ophiolite rock group
- Granitoids rock group
- Ultrapotasic rock group - Anorthosite rock group
- Arc of the Islands:
Toleitic and alkaline calc series - Potassic and shoshonitic C A series
- Other Tectonic Environments:
- In the Ocean Plate
- Within the Continental Plate
- Active and Passive Continental Divide
- Case Study (magmatism in Indonesia)
|
---|
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) | - Mampu memahami dan menjelaskan magmatologi secara litologi dan kimiawi, termasuk deret magmatis dan hubungannya dengan Tektonik Lempeng.
- Mampu mengidentifikasi dan menganalisis parameter-parameter magmatik dan karakteristiknya dalam berbagai lingkungan tektonik.
- Mampu menerapkan metodologi studi magmatologi, baik di lapangan maupun di laboratorium
- Mampu menjelaskan hubungan genetis dari batuan beku pada masing-masing lingkungan tektonik.
| - Able to understand and explain magmatology lithologically and chemically, including the magmatic sequence and its relationship with Plate Tectonics.
- Able to identify and analyze magmatic parameters and characteristics in various tectonic environments.
- Able to apply magmatology study methodology, both in the field and in the laboratory
- Able to explain the genetic relationship of igneous rocks in each tectonic environment.
|
---|
Metode Pembelajaran | KBL (Knowledge Based Learning): Mahasiswa diberi bahan kajian yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya, melalui kegiatan seperti ceramah, menonton video. Tepat untuk kuliah yang CPMK-nya mementingkan kognitif.
PBL (Problem Based Learning): Mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah, dan mencari solusinya dengan mengaplikasikan BK. Tepat untuk kuliah yang CPL-nya mengandung pemecahan masalah (problem solving).
CBL (Case Based Learning): Mahasiswa dihadapkan pada kondisi nyata di Masyarakat / dunia, dan menanggapinya dengan memilih solusi terbaik menggunakan BK. Perlu digunakan untuk kuliah yang CPL-nya mementingkan pengambilan keputusan secara subyektif (etika, profesinalisme, dll.). | KBL (Knowledge Based Learning): Students are given study materials that are expected to improve their knowledge, through activities such as lectures, watching videos. Suitable for lectures whose course learning objective emphasizes cognitive.
PBL (Problem Based Learning): Students are faced with a problem, and find a solution by applying study materials. Suitable for lectures whose learning outcomes contains problem solving.
CBL (Case Based Learning): Students are faced with real conditions in society / the world, and respond to them by choosing the best solution using study materials. Needs to be used for lectures whose learning outcomes emphasizes subjective decision making (ethics, professionalism, etc.). |
---|
Modalitas Pembelajaran | Luring: Pengajar dan mahasiswa bertemu langsung di suatu Lokasi, misalnya kelas, laboratorium, maupun lapangan.
Daring: Pengajar dan mahasiswa bertemu di dunia maya melalui berbagai media seperti video conference, chat.
Sinkron: Pengajar dan Mahasiswa bertemu pada saat yang sama dan dapat saling berinteraksi secara langsung.
Asinkron: Pengajar memberikan pengajarannya dalam bentuk tulisan/gambar, audio, maupun video agar dapat diikuti mahasiswa kapan saja, dan interaksi dilakukan melalui tanya jawab tak langsung. | Offline: Teachers and students meet directly at a location, such as a classroom, laboratory, or field.
Online: Teachers and students meet in cyberspace through various media such as video conferences, chats.
Synchronous: Teachers and students meet at the same time and can interact with each other directly.
Asynchronous: Teachers provide their teaching in the form of writing/pictures, audio, or video so that students can follow them at any time, and interaction is carried out through indirect questions and answers. |
---|
Jenis Nilai | ABCDE |
---|
Metode Penilaian | Presentasi: Mahasiswa melakukan presentasi di depan audiens lain, dan menjawab pertanyaan
Uraian: Soal memberi pertanyaan dengan jawaban terbuka, dijawab dengan mengisi.
Pilihan: Soal memberi pertanyaan dengan jawaban terbatas yang dipilih mahasiswa | Presentation: Students make presentations in front of other audiences, and answer questions
Description: The questions give questions with open answers, answered by filling in the blanks.
Multiple Choice: Questions provide questions with limited answers that students can choose from. |
---|
Catatan Tambahan | | |
---|