Kode Mata Kuliah | GL6042 / 2 SKS |
---|
Penyelenggara | 220 - Teknik Geologi / FITB |
---|
Kategori | Kuliah |
---|
| Bahasa Indonesia | English |
---|
Nama Mata Kuliah | Petrologi Bijih | Ore Petrology |
---|
Bahan Kajian | - Mineralogi bijih
- Proses pembentukan bijih
- Tekstur dan struktur bijih
- Petrografi:
- Bijih “Native element”
- Kompleks sulfida dan arsenide
- Bijih oksida
- Bijih hidroksida
- Bijih sulfat dan karbonat
- Studi kasus bijih endapan porfiri tembaga dan emas Indonesia
- Bijih logam dasar dan mulia pada endapan epitermal Indonesia
- Pengenalan laboratorium mikroskopi bijih
| - Ore mineralogy
- Ore formation process
- Ore texture and structure
- Petrography:
- Native element ores
- Sulfide and arsenide complexes
- Oxide ores
- Hydroxide ores
Sulfate and Carbonate ores
- Case studies of Indonesian copper and gold porphyry deposits
- Base and precious metal ores in Indonesian epithermal deposits
- Laboratory introduction to ore microscopy
|
---|
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) | - Mampu memahami petrologi bijih yang membahas tentang bentuk, proses pembentukan dan asal muasal bijih.
- Memahami klasifikasi mineral bijih dan hubungannya dengan asal muasal bijih.
- Mampu menerapkan pengetahuan tentang stabilitas fisika dan kimia bijih dalam berbagai lingkungan geologi.
- Menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas mineral bijih.
| - Be able to understand ore petrology which discusses the shape, formation process and origin of ores.
- Understand the classification of ore minerals and its relationship to the origin of the ore.
- Able to apply knowledge of the physical and chemical stability of ores in various geological environments.
- Explain the factors that affect the stability of ore minerals.
|
---|
Metode Pembelajaran | KBL (Knowledge Based Learning): Mahasiswa diberi bahan kajian yang diharapkan dapat meningkatkan pengetahuannya, melalui kegiatan seperti ceramah, menonton video. Tepat untuk kuliah yang CPMK-nya mementingkan kognitif.
SBL (Skill Based Learning): Mahasiswa diberi bahan kajian yang diharapkan dapat meningkatkan ketrampilannya, melalui kegiatan seperti praktikum, studi lapangan.Tepat untuk kuliah yang CPMK-nya mementingkan psikomotorik
PBL (Problem Based Learning): Mahasiswa dihadapkan pada suatu masalah, dan mencari solusinya dengan mengaplikasikan BK. Tepat untuk kuliah yang CPL-nya mengandung pemecahan masalah (problem solving).
CBL (Case Based Learning): Mahasiswa dihadapkan pada kondisi nyata di Masyarakat / dunia, dan menanggapinya dengan memilih solusi terbaik menggunakan BK. Perlu digunakan untuk kuliah yang CPL-nya mementingkan pengambilan keputusan secara subyektif (etika, profesinalisme, dll.). | KBL (Knowledge Based Learning): Students are given study materials that are expected to improve their knowledge, through activities such as lectures, watching videos. Suitable for lectures whose course learning objective emphasizes cognitive.
SBL (Skill Based Learning): Students are given study materials that are expected to improve their skills, through activities such as practicums, field studies. Suitable for lectures whose course learning outcomes emphasizes psychomotor
PBL (Problem Based Learning): Students are faced with a problem, and find a solution by applying study materials. Suitable for lectures whose learning outcomes contains problem solving.
CBL (Case Based Learning): Students are faced with real conditions in society / the world, and respond to them by choosing the best solution using study materials. Needs to be used for lectures whose learning outcomes emphasizes subjective decision making (ethics, professionalism, etc.). |
---|
Modalitas Pembelajaran | Luring: Pengajar dan mahasiswa bertemu langsung di suatu Lokasi, misalnya kelas, laboratorium, maupun lapangan.
Daring: Pengajar dan mahasiswa bertemu di dunia maya melalui berbagai media seperti video conference, chat.
Sinkron: Pengajar dan Mahasiswa bertemu pada saat yang sama dan dapat saling berinteraksi secara langsung.
Asinkron: Pengajar memberikan pengajarannya dalam bentuk tulisan/gambar, audio, maupun video agar dapat diikuti mahasiswa kapan saja, dan interaksi dilakukan melalui tanya jawab tak langsung. | Offline: Teachers and students meet directly at a location, such as a classroom, laboratory, or field.
Online: Teachers and students meet in cyberspace through various media such as video conferences, chats.
Synchronous: Teachers and students meet at the same time and can interact with each other directly.
Asynchronous: Teachers provide their teaching in the form of writing/pictures, audio, or video so that students can follow them at any time, and interaction is carried out through indirect questions and answers. |
---|
Jenis Nilai | ABCDE |
---|
Metode Penilaian | Laporan: Mahasiswa mengerjakan tugas dan membuat laporan
Presentasi: Mahasiswa melakukan presentasi di depan audiens lain, dan menjawab pertanyaan
Uraian: Soal memberi pertanyaan dengan jawaban terbuka, dijawab dengan mengisi.
Essay: Mahasiswa membuat tulisan panjang (karangan) berisi opini maupun prosedur yang panjang. | Report: Students work on assignments and make reports
Presentation: Students make presentations in front of other audiences, and answer questions
Description: The questions give questions with open answers, answered by filling in the blanks.
Essay: Students create long writings (compositions) containing opinions or long procedures. |
---|
Catatan Tambahan | | |
---|