| Bahan Kajian | Pendahuluan + Rancangan terowongan: Klasifikasi terowongan berdasarkan kegunaannya. Rancangan menurut Hoek dan Brown, rancangan terowongan menurut BieniawskiRancangan terowongan (lanjutan): Tahap perencanaan pembuatan terowongan (Bieniawski), parameter untuk rancangan terowonganPenyelidikan lapangan untuk pembuatan terowongan: Klasifikasi penyelidikan lapangan, peninjauan geologiPenyelidikan lapangan untuk pembuatan terowongan (lanjutan): Pemetaan geologi permukaan, survai geofisika, pemboran, adit untuk eksplorasi, studi mekanika batuan in-situKlasifikasi massa batuan: Tujuan klasifikasi massa batuan, klasifikasi Terzaghi, klasifikasi RMRKlasifikasi massa batuan (lanjutan): Klasifikasi RMR, klasifikasi NGIKlasifikasi massa batuan (lanjutan): Penggunaan klasifikasi massa batuan untuk merancang terowonganMetoda observasi: New Austrian Tunneling Method (NATM)Metoda observasi (lanjutan): NATM (lanjutan), metoda convergence-ConfinementDistribusi tegangan disekitar terowongan: Distribusi tegangan dengan perilaku batuan elasto plastik, perhitungan tebal daerah plastik (Kastner)Contoh perhitungan tebal daerah plastik disekitar terowongan: Perhitungan tebal daerah plastik menurut Kastner, JNR dengan studi kasus.Penggalian terowongan dengan alat gali mekanis: Penentuan karakteristik batuan untuk pemilihan alat gali, jenis alat gali mekanis serta cara kerjanya.
 | 
 | 
|---|