Bahan Kajian | - Pemahaman mengenai interaksi antar manusia (baik secara personal ataupun kelompok) dan manusia dengan linkungannya.
- Pemodelan berbasiskan agen dan simulasi memberikan pendekatan lain dalam membangun teori sebagai tambahan atas dua pendekatan : deduksi dan induksi. Persamaan dengan pendekatan deduksi, model berbasiskan agen dimulai dari sejumlah asumsi yang terdinisi. Perbedaan dengan metode deduksi, kerangka pemodelan berbasiskan agen dengan simulasinya, mampu untuk mengatasi konsekuensi yang tidak bisa dilakukan melalui teknik matematika standard. Pemodelan berbasis agent juga seperti pendekatan induksi, dimana metode utama dari pendekatan ini adalah mencari konsekuensi (bahkan jika memungkinkan premis baru) melalui analisis set data yang dihasilkan dengan menjalankan simulasi. Selain itu juga untuk menemukan prinsip baru dari dinamika sistem yang kompleks terutama sistem sosial.
| - This course provide tools to understand human-human (both group and personal) and human-environment unique interactions.
- Agent-based modelling provides a third way of doing science in addition to the traditional methods of deduction and induction. Like deductive models, an ABM starts with a well-dened set of assumptions. But unlike deductive models, an agent- based framework is capable of revealing consequences through simulation that cannot be deducted with standard mathematical techniques. Likewise induction, the main method of nding these consequences (and perhaps new insights) are through analysis of a set of data – in this case data generated by running the computer simulation. The goal is to discover new principles about the dynamics of complex systems, especially complex adaptive systems that are typical of social processes.
|
---|