Kode Mata KuliahDP2202 / 3 SKS
Penyelenggara175 - Product Design / FSRD
KategoriLecture
Bahasa IndonesiaEnglish
Nama Mata KuliahErgonomi DesainDesign Ergonomics
Bahan Kajian
  1. Mahasiswa mendapatkan pengenalan dasar tentang ergonomi. Mereka memahami konsep dan prinsip dasar yang meliputi antropometri, faktor keamanan, kenyamanan, dan kesehatan dalam desain produk. Fokus pada tahap ini adalah pada pengenalan teori dan prinsip dasar untuk memberikan fondasi kuat tentang pentingnya ergonomi dalam desain produk. Aktivitas yang dilakukan meliputi kuliah teoretis untuk mengenalkan definisi dan pentingnya ergonomi dalam desain produk, diskusi kelas tentang kasus-kasus dasar yang menunjukkan pentingnya ergonomi, dan demonstrasi alat ukur sederhana untuk memahami pengukuran dasar antropometri. Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menjelaskan prinsip dasar ergonomi dan relevansinya dalam desain produk, serta mengenali berbagai cabang ergonomi seperti fisik, kognitif, dan organisasi kerja.
  2. Mahasiswa menerapkan metodologi ergonomi untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan menganalisis masalah ergonomis dalam konteks studi kasus nyata. Aktivitas yang dilakukan mencakup studi kasus di mana mahasiswa mengumpulkan dan menganalisis data ergonomis, penggunaan perangkat lunak dan alat ukur untuk melakukan pengukuran antropometri dan analisis postur, serta diskusi kelompok untuk membahas hasil analisis dan menemukan solusi desain ergonomis. Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menganalisis masalah ergonomis serta mengumpulkan data yang relevan untuk menginformasikan proses desain.
  3. Mahasiswa merancang dan mengembangkan konsep serta prototipe produk yang mempertimbangkan aspek ergonomis, dengan fokus pada kenyamanan, keamanan, dan efisiensi penggunaan. Aktivitas yang dilakukan meliputi proyek desain di mana mahasiswa mengembangkan konsep dan membuat prototipe produk, sesi praktikum untuk membangun dan menguji prototipe, serta iterasi desain berdasarkan umpan balik dari pengguna dan evaluasi ergonomis. Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menghasilkan prototipe yang ergonomis, yang meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna.
  4. Mahasiswa belajar mengintegrasikan prinsip User-Centered Design (UCD) dengan pengetahuan ergonomi untuk mengoptimalkan desain produk dari segi kenyamanan dan kegunaan. Aktivitas yang dilakukan meliputi diskusi dan studi kasus tentang penerapan UCD dalam desain ergonomis, pengembangan konsep desain berdasarkan kebutuhan dan feedback pengguna, serta pengujian dan iterasi desain untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip UCD dan ergonomi. Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu mengembangkan desain yang berpusat pada pengguna, memenuhi kebutuhan fisik dan psikologis pengguna, serta mengoptimalkan kenyamanan dan kegunaan produk.
  5. Mahasiswa dilatih untuk melakukan evaluasi ergonomi dengan menggunakan teknik dan peralatan ukur presisi tinggi. Ini mencakup penggunaan alat ukur seperti antropometer, EMG, dan sistem pengukuran dan pemindaian antropometri digital untuk menguji dan memvalidasi desain produk, serta pengembangan laporan evaluasi yang mencakup temuan dan rekomendasi perbaikan. Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu melakukan evaluasi ergonomis yang akurat dan memberikan rekomendasi berbasis data untuk perbaikan desain produk.
  6. Mahasiswa diajarkan cara menyampaikan temuan dan rekomendasi dari studi human factors. Ini melibatkan keterampilan menulis laporan yang jelas dan persuasif serta kemampuan presentasi untuk mempengaruhi keputusan desain dan kebijakan berdasarkan temuan ergonomis. Aktivitas yang dilakukan meliputi penulisan laporan yang jelas dan persuasif mengenai temuan dan rekomendasi ergonomis, presentasi temuan dan rekomendasi di hadapan panel atau kelompok diskusi, serta simulasi komunikasi dalam skenario profesional untuk mempengaruhi keputusan desain dan kebijakan. Hasil yang diharapkan adalah mahasiswa mampu menyusun dan menyampaikan laporan serta presentasi yang efektif, yang mempengaruhi keputusan desain berdasarkan temuan ergonomis.
    Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK)
    1. Memahami Dasar-Dasar Ergonomi Sub-CPMK-01A: Mendefinisikan ergonomi dan mengidentifikasi berbagai cabangnya seperti ergonomi fisik, kognitif, dan organisasi kerja.
    2. Analisis Ergonomi dalam Desain Produk Sub-CPMK-02A: Mengidentifikasi faktor ergonomi yang mempengaruhi desain produk. Sub-CPMK-02B: Analisis kasus studi produk untuk menilai integrasi prinsip ergonomi.
    3. Penerapan Prinsip Ergonomi Sub-CPMK-03A: Menerapkan prinsip antropometri dalam desain produk. Sub-CPMK-03B: Mengintegrasikan pengetahuan biomekanika dan fisiologi dalam solusi desain.
    4. Evaluasi Ergonomi Produk Sub-CPMK-04A: Melakukan evaluasi ergonomi pada produk menggunakan metode seperti survei pengguna dan pengujian usability. Sub-CPMK-04B: Membuat laporan evaluasi dengan rekomendasi perbaikan berbasis ergonomi.
    5. Desain Berpusat Manusia Sub-CPMK-05A: Mengembangkan konsep desain yang menyesuaikan dengan kebutuhan fisik dan psikologis pengguna. Sub-CPMK-05B: Melakukan iterasi desain berdasarkan umpan balik pengguna untuk meningkatkan ergonomi.
    6. Metodologi Riset dalam Ergonomi Desain Sub-CPMK-06A: Memilih dan menerapkan metode pengumpulan data ergonomi yang tepat untuk studi desain. Sub-CPMK-06B: Menganalisis data dan menerjemahkannya menjadi insight desain.
    7. Pengembangan Prototipe dengan Pendekatan Ergonomi Sub-CPMK-07A: Merancang dan membuat prototipe dengan integrasi aspek ergonomi. Sub-CPMK-07B: Menggunakan peralatan dan teknologi modern dalam pembuatan prototipe yang ergonomis.
    8. Kesadaran Ergonomi dalam Konteks Sosial dan Budaya Sub-CPMK-08A: Menganalisis dampak sosial dan budaya dalam penerapan ergonomi. Sub-CPMK-08B: Mengadaptasi prinsip ergonomi untuk memenuhi kebutuhan beragam pengguna dari berbagai latar belakang.
    9. Teknologi dan Alat Bantu Ergonomi Sub-CPMK-09A: Mengidentifikasi dan menggunakan software dan hardware dalam analisis ergonomi. Sub-CPMK-09B: Melatih penggunaan alat ukur ergonomi seperti EMG, sensor stress, dll.
    10. Komunikasi dan Presentasi Desain Ergonomi Sub-CPMK-10A: Mengembangkan materi presentasi yang mengkomunikasikan konsep dan solusi ergonomi secara efektif. Sub-CPMK-10B: Menyusun laporan dan dokumentasi desain yang mencakup aspek-aspek ergonomi penting.
      Metode Pembelajaran1. Ceramah: (a) Deskripsi: Metode ceramah digunakan untuk menyampaikan konsep-konsep teoritis dan prinsip-prinsip dasar ergonomi kepada mahasiswa. (b) Implementasi: Kuliah Interaktif: Penggunaan slide presentasi yang kaya grafis dan video untuk menjelaskan prinsip-prinsip ergonomi secara mendetail. Sumber Daya: PowerPoint, video ilustratif dari kasus nyata, dan akses ke literatur ergonomi terkini. Kegiatan di Kelas: Dosen memberikan ceramah di depan kelas, diikuti dengan sesi tanya jawab untuk memastikan pemahaman mahasiswa. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa memahami teori dasar ergonomi, mampu mengidentifikasi prinsip-prinsip ergonomi, dan mengenali berbagai cabang ergonomi seperti fisik, kognitif, dan organisasi kerja​​. 2. Diskusi (a) Deskripsi: Metode diskusi digunakan untuk mendorong partisipasi aktif mahasiswa dan mendalami pemahaman mereka tentang materi yang telah diajarkan. (b) Implementasi: Diskusi Kelompok Kecil: Mahasiswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk membahas topik tertentu atau studi kasus yang diberikan oleh dosen. Diskusi Kelas Penuh: Seluruh kelas berpartisipasi dalam diskusi yang dipandu oleh dosen, di mana topik-topik penting dibahas secara mendalam. Sumber Daya: Artikel kasus studi, jurnal industri, dan sesi diskusi terpimpin oleh dosen. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa mampu mengkritisi dan menganalisis masalah ergonomi, serta mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan berkomunikasi secara efektif​​. 3. Presentasi (a) Deskripsi: Metode presentasi digunakan untuk melatih mahasiswa dalam menyampaikan temuan, rekomendasi, dan solusi desain ergonomis secara jelas dan persuasif. (b) Implementasi: Presentasi Individu: Mahasiswa membuat dan menyampaikan presentasi tentang topik atau studi kasus tertentu yang telah mereka teliti. Presentasi Kelompok: Kelompok mahasiswa menyampaikan hasil proyek desain mereka, diikuti dengan sesi tanya jawab dan diskusi. Sumber Daya: PowerPoint, materi presentasi lainnya, dan feedback dari dosen dan rekan mahasiswa. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa mampu menyusun dan menyampaikan laporan serta presentasi yang efektif, yang mempengaruhi keputusan desain berdasarkan temuan ergonomis​​. 4. Kerja Kelompok (a) Deskripsi: Metode kerja kelompok digunakan untuk mengembangkan kemampuan kolaborasi dan pemecahan masalah secara bersama-sama dalam tim. (b) Implementasi: Proyek Desain Berkelompok: Mahasiswa bekerja dalam kelompok untuk mengembangkan solusi desain ergonomis yang memenuhi kebutuhan pengguna. Diskusi Kelompok: Setiap kelompok mendiskusikan ide-ide dan pendekatan mereka untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. Sumber Daya: Bahan prototyping, perangkat lunak desain (CAD), dan dukungan dari dosen dan asisten laboratorium. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa mampu bekerja efektif dalam tim, mengintegrasikan prinsip-prinsip ergonomi dalam desain, dan mengembangkan solusi yang inovatif dan praktis​​. 5. Praktikum Laboratorium (a) Deskripsi: Metode praktikum laboratorium digunakan untuk memberikan pengalaman langsung dalam pengukuran dan analisis ergonomi menggunakan peralatan presisi tinggi. (b) Implementasi: Sesi Laboratorium Terjadwal: Mahasiswa melakukan pengukuran pada objek atau subjek nyata di laboratorium, menggunakan alat seperti dynamometer, goniometer, antropometer, dan perangkat pengukuran digital. Eksperimen dan Pengukuran: Mahasiswa melakukan eksperimen untuk mengukur parameter ergonomi seperti postur tubuh, tekanan titik duduk, dan beban kerja fisik. Sumber Daya: Laboratorium ergonomi yang dilengkapi dengan alat ukur presisi tinggi seperti antropometer, sistem pengukuran dan pemindaian antropometri manual dan digital (3D Kinect dan Sense System), sistem penangkapan gerak (Qualysis), pelacakan gerakan mata/eye tracking (Argus Science), unit pengukuran biologi (BIOPAC), spektrometer (Dainan Tech), chromameter (Dainan Tech), desktop behavior recorder, sistem realitas virtual (HTC - Vive), simulator mengemudi kendaraan, unit pengukuran fisiologis (BIOPAC Wireless BIO Nomadix) dan dukungan dari dosen atau asisten lab. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa mampu melakukan pengukuran ergonomis yang akurat, menganalisis data yang diperoleh, dan menerapkan temuan tersebut untuk mengembangkan dan mengevaluasi desain produk​​.
      Modalitas PembelajaranModalitas pembelajaran merujuk pada berbagai cara atau metode yang digunakan untuk menyampaikan dan menerima informasi dalam proses belajar-mengajar. Berikut adalah modalitas pembelajaran yang digunakan dalam Mata Kuliah DP 2202 Ergonomi Desain: 1. Visual (Penglihatan) (a) Deskripsi: Pembelajaran melalui apa yang dilihat, seperti gambar, grafik, diagram, video, dan presentasi visual. (b) Implementasi: Kuliah Interaktif: Penggunaan slide presentasi yang kaya grafis dan video untuk menjelaskan prinsip-prinsip ergonomi secara mendetail. Sumber Daya: PowerPoint, video ilustratif dari kasus nyata, gambar ilustratif, diagram, dan grafik. Kegiatan di Kelas: Dosen memberikan kuliah dengan presentasi visual yang menarik dan informatif. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa memahami konsep dan prinsip ergonomi dengan lebih baik ketika disajikan dalam bentuk visual​​. 2. Auditory (Pendengaran) (a) Deskripsi: Pembelajaran melalui apa yang didengar, seperti ceramah, diskusi, podcast, dan rekaman audio. (b) Implementasi: Ceramah dan Diskusi: Kuliah teoretis yang disampaikan oleh dosen, diikuti dengan diskusi interaktif untuk memperdalam pemahaman. Sumber Daya: Ceramah langsung, rekaman audio dari kuliah, podcast terkait ergonomi. Kegiatan di Kelas: Sesi tanya jawab dan diskusi kelompok di mana mahasiswa dapat mendengarkan dan berpartisipasi aktif. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa mampu memahami dan mengingat informasi melalui penjelasan verbal dan diskusi aktif​​. 3. Kinesthetic (Gerakan/Fisik) (a) Deskripsi: Pembelajaran melalui pengalaman fisik, gerakan, dan manipulasi objek. (b) Implementasi: Praktikum Laboratorium: Sesi praktikum di laboratorium yang dilengkapi dengan peralatan ukur ergonomis untuk memberikan pengalaman langsung dalam pengukuran dan analisis ergonomi. Sumber Daya: Alat-alat ukur ergonomis seperti alat ukur presisi tinggi seperti antropometer, sistem pengukuran dan pemindaian antropometri manual dan digital (3D Kinect dan Sense System), sistem penangkapan gerak (Qualysis), eye tracking (Argus Science), unit pengukuran biologi (BIOPAC), spektrometer (Dainan Tech), chromameter (Dainan Tech), desktop behavior recorder, sistem realitas virtual (HTC - Vive), simulator mengemudi kendaraan, unit pengukuran fisiologis (BIOPAC Wireless BIO Nomadix). Kegiatan di Kelas: Mahasiswa melakukan pengukuran pada objek atau subjek nyata, menggunakan alat ukur dan melakukan eksperimen fisik. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa belajar lebih baik melalui aktivitas fisik dan tangan, mengembangkan keterampilan praktis dalam pengukuran dan evaluasi ergonomi​​. 4. Reading/Writing (Membaca/Menulis) (a) Deskripsi: Pembelajaran melalui teks tertulis dan kegiatan menulis. (b) Implementasi: Tugas Membaca dan Menulis: Mahasiswa diberikan tugas membaca buku teks ergonomi, artikel, dan jurnal, serta menulis laporan dan esai. Sumber Daya: Buku teks ergonomi dasar dan lanjutan, artikel akademik, jurnal terkait, dan catatan kuliah. Kegiatan di Kelas: Mahasiswa membaca materi yang ditugaskan dan menulis laporan analisis serta refleksi berdasarkan pembelajaran. (c) Hasil yang Diharapkan: Mahasiswa mampu memahami konsep melalui membaca dan mengekspresikan pemahaman mereka melalui tulisan yang terstruktur dan analitis​​. Pendekatan multimodal yang menggabungkan berbagai modalitas pembelajaran ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran dalam Mata Kuliah DP 2202 Ergonomi Desain. Dengan menggunakan metode visual, auditory, kinesthetic, dan reading/writing, mahasiswa dapat belajar melalui saluran sensorik yang berbeda, memperkuat pemahaman dan keterampilan mereka dalam menerapkan prinsip-prinsip ergonomi dalam desain produk nyata.
      Jenis NilaiABCDE
      Metode PenilaianMata Kuliah DP 2202 Ergonomi Desain menggunakan metode evaluasi yang efektif dan mencakup berbagai jenis asesmen untuk mengukur komprehensifnya pemahaman mahasiswa tentang ergonomi dan kemampuan mereka untuk menerapkannya dalam desain produk. Berikut adalah strategi evaluasi yang direkomendasikan: 1. Ujian Tertulis (a) Deskripsi: Ujian tertulis meliputi pertanyaan objektif dan esai yang menguji pemahaman teoritis mahasiswa tentang prinsip-prinsip ergonomi. Pertanyaan esai dapat meminta mahasiswa untuk menganalisis studi kasus atau mengusulkan solusi desain untuk masalah ergonomis tertentu. (b) Frekuensi: Dilaksanakan sebagai Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). (c) Kriteria Penilaian: Kemampuan untuk mengartikulasikan prinsip ergonomi secara jelas, serta menganalisis dan mengintegrasikan konsep-konsep tersebut dalam konteks desain. 2. Proyek Desain (a) Deskripsi: Mahasiswa akan mengerjakan proyek desain individual atau kelompok yang memerlukan penerapan ergonomi. Proyek ini mungkin mencakup desain ulang produk yang ada atau penciptaan produk baru yang memenuhi kriteria ergonomis tertentu. (b) Frekuensi: Berlangsung selama semester. (c) Kriteria Penilaian: Inovasi, kepraktisan aplikasi ergonomi, keefektifan dalam memenuhi kebutuhan pengguna, dan kualitas presentasi dan dokumentasi proyek. 3. Presentasi dan Mempertahankan konsep Proyek (a) Deskripsi: Mahasiswa harus mempresentasikan hasil proyek desain mereka kepada panel yang terdiri dari dosen dan kadang-kadang praktisi industri. Presentasi ini diikuti dengan sesi tanya jawab di mana mahasiswa harus membela desain mereka dan menjelaskan keputusan ergonomis yang mereka buat. (b) Frekuensi: Di akhir semester. (c) Kriteria Penilaian: Kejelasan dan persuasivitas presentasi, kedalaman pemahaman ergonomi yang ditunjukkan selama mempertahankan konsep, dan respons terhadap pertanyaan dari panel. 4. Penilaian Laboratorium (a) Deskripsi: Sesi laboratorium praktis di mana mahasiswa melakukan pengukuran ergonomis menggunakan peralatan dan perangkat lunak khusus. Mahasiswa dapat diminta untuk mengukur dan menganalisis data ergonomis dari subjek manusia atau manikin. (b) Frekuensi: Sesi reguler selama semester. (c) Kriteria Penilaian: Akurasi pengukuran, kemampuan analitis dalam menginterpretasikan data, dan penerapan temuan untuk mengusulkan perbaikan desain. 5. Refleksi dan Laporan (a) Deskripsi: Mahasiswa diharuskan untuk menulis refleksi atau laporan tentang pengalaman pembelajaran mereka, khususnya mengenai aplikasi praktis ergonomi dalam desain. (b) Frekuensi: Di akhir proyek atau sebagai bagian dari penilaian periodik. (c) Kriteria Penilaian: Kedalaman refleksi, pemahaman tentang pengaruh ergonomi dalam desain, dan kemampuan untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan pribadi dan profesional. 6. Partisipasi Kelas (a) Deskripsi: Penilaian ini berbasis partisipasi aktif mahasiswa dalam diskusi kelas, respons terhadap pertanyaan, dan kolaborasi dalam kegiatan kelompok. (b) Frekuensi: Berkelanjutan sepanjang semester. (c) Kriteria Penilaian: Tingkat keaktifan, relevansi kontribusi, dan kemampuan kerja tim. 6. Panduan Penilaian (a) Tugas Individu: 10% Penilaian ini meliputi tugas-tugas yang diberikan sepanjang semester yang harus dikerjakan secara individu oleh mahasiswa. (b) Praktikum Ergonomi dengan Studi Kasus Desain Produk: 15% Praktikum ini melibatkan kegiatan laboratorium yang diintegrasikan dengan studi kasus desain produk, di mana mahasiswa menerapkan prinsip-prinsip ergonomi yang telah dipelajari. (c) Ujian Tengah Semester (UTS), Tugas Individu: 25% UTS ini meliputi evaluasi pengetahuan teoretis dan penerapan praktis melalui tugas individu yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan hingga tengah semester. (d) Ujian Akhir Semester (UAS), Tugas Kelompok: 40% UAS ini adalah tugas kelompok yang mengharuskan mahasiswa bekerja sama dalam merancang dan menganalisis kasus ergonomi desain yang sama, namun dengan penajaman sub-topik yang berbeda untuk setiap individu dalam kelompok. (e) Kehadiran/Presensi: 10% Bobot ini diberikan berdasarkan kehadiran mahasiswa di setiap sesi perkuliahan dan kegiatan terkait mata kuliah, menegaskan pentingnya partisipasi aktif dalam semua aspek pembelajaran.
      Catatan Tambahan